Green Design

GREEN DESIGN

I.Pengertian Green Design
Istilah “green design”  kini semakin sering terdengar. Namun, sebenarnya seperti apa bangunan tersebut? Seringkali  green design diartikan sebagai bangunan dengan segala sesuatu yang berbau “hijau”. Namun sebenarnya, menurut arsitek, Riri Novriansyah,  green building atau green design erat kaitannya dengan energi, terutama yang berdampak bagi lingkungan, sosial, masyarakat, serta ekonomi.
Dia menjelaskan, dari tiga komponen, sosial, manusia, ekonomi, dapat diambil irisannnya, di sanalah green design berada. “Green design harus bisa menguntungkan, secara sosial menaikkan kualitas hidup manusia dan lingkungan tidak terbebani,” ujarnya. Komponen untuk mewujudkan ide besar green design tersebut dapat melalui pengolahan energi, air, material, dan kesehatan penggunanya.
Pengaplikasiannya, untuk energi dapat dilakukan dengan menghemat listrik, mengadakan banyak bukaan sehingga cahaya matahari dapat masuk dan udara mengalir. Dengan begitu, pemakaian lampu serta pendingin udara bisa dikurangi saat siang hari. Untuk air, menghemat pemakaian air serta air limbah rumah tangga tidak langsung dibuang, tapi dimanfaatkan kembali. Begitu pun untuk material dan kesehatan orang di dalam bangunan tersebut, gunakan material yang aman dan tidak beracun. Selain itu, usahakan untuk menyumbang area hijau sebanyak mungkin.
Namun, tidak bisa dipungkiri, mendesain green building atau membangun rumah dengan konsep green design memerlukan biaya yang tidak sedikit. Meski begitu, menurut Riri, operational cost dapat ditekan. Hal tersebut juga berarti biaya-biaya yang ada bisa menjadi lebih rendah dibandingkan rumah atau bangunan biasa.

Dapat dikatakan bahwa saat ini, sangatlah diperlukan sebuah desain yang sustainable,yaitu desain yang memiliki kemampuan untuk menjalankan fungsinya secara terus menerus, meningkatkan taraf hidup pemakainya dan environmental friendly. Environmental friendly berarti tidak menggangu ekosistem, dapat didaur ulang.

II.Pengertian Ekosistem
Ekosistem  merupakan seubuah sistem ekologi yang terbentuk sebagai akibat dari hubungan timbal balik antara makhluk hidup (biotik) dengan makhluk tidak hidup (abiotik).
Keseimbangan suatu ekosistem akan terjadi, bila komponen-komponennya dalam jumlah yang berimbang. Komponen-komponen ekosistem  mencakup faktor abiotik (sinar matahari, tanah, air, udara) dan faktor biotik (makhluk hidup). Di antara komponen-komponen ekosistem terjadi interaksi, saling membutuhkan dan saling ketergantungan satu sama lain.
Adanya saling ketergantungan antara faktor abiotik dengan faktor biotik, dan hubungan antarkomponen di dalam faktor biotik sendiri, menunjukkan bahwa kehidupan manusia bergantung kepada kehidupan makhluk lainnya maupun kehidupan antar manusia sendiri. Oleh karena itu, jika salah satu bagian dari komponen ekosistem rusak, maka akan berdampak bagi kelangsungan hidup komponen lainnya.
Prinsip eco design  adalah suatu keberlanjutan dari ekosistem itu sendiri. Di mana elemen-elemen ekosistem seperti air, udara, manusia dan lainnya memberi manfaat pada penghuni.

III.Pengaplikasian Green Design
Dalam perencanaan untuk mendesain sebuah bangunan eco green, aspek yang harus dipertimbangkan utamanya adalah:
1. Konsumsi sumber daya yang hemat dan efisien (energi, material, air dan lahan)
2. Emisi baik terhadap udara, air dan tanah terkait dengan lingkungan dan kesehatan
3. Lain-lain (seperti kebisingan dan getaran). 
Jika ingin mengaplikasikan ecodesign bagi gambar bangunan rumah, banyak hal yang harus diperhatikan seperti:
·        Desain rancang bangunan memerhatikan banyak bukaan untuk memaksimalkan sirkulasi udara dan cahaya alami. Sedikit mungkin menggunakan penerangan lampu dan pengondisi udara pada siang hari.
·        Jendela sebuah gedung yang di desain banyak dan aliran udara yang lancar sehingga Anda tidak membutuhkan AC pada siang hari.
·        Lahan yang cukup untuk sumur resapan. Ruang hijau, alias taman yang mensuplai kebutuhan udara bersih gambar bangunan.
·        Instalasi pembuangan air kotor dan sampah yang dapat didaur ulang.
·        Pemanfaatan bahan desain bangunan yang tidak boros, dan lainnya.

IV.Green Lighting
Sejauh ini, sumber cahaya yang paling baik  adalah matahari. Dalam perencanaan eco desain, kita dapat menghemat penggunaan energi lampu dengan dengan menyediakan banyak bukaan pada siang hari. Jika Anda ingin sedikit lebih banyak cahaya, buatlah skylight, atau, Anda sedang mendesain rumah atau melakukan renovasi, menempatkan banyak jendela di sisi menghadap ke selatan dari rumah (atau menghadap ke utara jika Anda tinggal di belahan bumi selatan). Untuk mengambil lebih banayak cahaya.
Salah satu cara lagi untuk menghemat penggunaan energi adalah dengan menggunakan lampu yang hemat energi. Salah satu lampu hemat energi adalah lampu LED. LED adalah lampu yang sangat disukai orang-orang yang menjunjung tinggi gaya hidup ramah lingkungan.

V.Green Material
Bahan bangunan ramah lingkungan saat ini sangat dibutuhkan untuk menjaga generasi masa depan yang mempunyai  tujuan mengurangi konsumsi energi agar terciptanya bumi yang nyaman. Penggunaan bahan bakar fosil yang tidak terkendali dalam menempatkan pasokan energi membuat polusi udara, emisi gas rumah hijau semakin meningkat dan juga kualitas hidup menjadi beresiko.
Material ramah lingkungan memiliki kriteria sebagai berikut:
·        Tidak beracun, sebelum maupun sesudah digunakan
·        Dalam proses pembuatannya tidak memproduksi zat-zat berbahaya bagi lingkungan
·        Dapat menghubungkan kita dengan alam, dalam arti kita makin dekat dengan alam karena kesan alami dari material tersebut (misalnya bata mengingatkan kita pada tanah, kayu pada pepohonan)
·        Bisa didapatkan dengan mudah dan dekat (tidak memerlukan ongkos atau proses memindahkan yang besar, karena menghemat energi BBM untuk memindahkan material tersebut ke lokasi pembangunan)
·        Bahan material yang dapat terurai dengan mudah secara alami
·        Dan sebagainya

VI.Kesimpulan
Keseluruhan kebutuhan manusia berasal dari alam. Kita mengambil, mengolah, dan menggunakan semua yang disediakan alam. Gagasan untuk menggunakan konsep eco design dalam desain interior untuk memecahkan permasalahan mengenai ketersediaannya bahan untuk memenuhi kebutuhan generasi yang akan datang, dan juga sebagai bentuk kepedulian kita kepada alam dan keseimbangan ekosistem.
Dalam bidang desain interior, eco design bisa digabungkan dengan eleman-elemen dan prinsip desain. Dengan lebih memilih material/barang yang sustainable umtuk memenuhi kebutuhan dan menjadikan ‘eco friendly’ bagian dari hidup, kita bisa ikut serta menjaga keseimbangan alam yang juga berdampak baik bagi keseimbangan ekosistem. Kita bisa memulai dengan menanamkan konsep eco design dalam setiap rancangan dalam hidup kita, dalam bidang apapun.



Sumber:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENCEMARAN AIR TERHADAP LINGKUNGAN